Dukungan kreatifitas itu cukup tepat karena rangka gipsum memiliki jenis dan model beragam yang bisa disesuaikan keinginan pemilik bangunannya. Hal ini karena gipsum dapat dicetak dengan rancangan bebas, tergantung motif yang ingin digunakan serta selera konsumen, mulai motif lingkaran atau lurus, dan lainnya.
Ada dua cara pemasangan rangka gipsum yang dikenal saat ini, yaitu dengan menggunakan kayu dan besi hollow.
Khusus rangka gipsum dengan kayu, langkah pertama dilakukan adalah kayu diserut agar rata ketika pemasangannya. Anda tidak perlu khawatir, karena sebenarnya biaya pemasangan rangka gipsum dengan kayu maupun besi hollow hampir sama. Harga akan berbeda jika kayu yang digunakan berupa kayu bekas, sehingga harga kayu bisa ditekan.
Untuk kelebihannya, rangka gipsum dengan kayu bisa diinjak bagian atasnya atau rangka kayunya. Hal ini berguna ketika Anda atau tukang akan memasang instalasi listrik. Sementara pada rangka gipsum dengan besi hollow, kelebihannya terletak pada kecepatan pemasangan, lebih presisi, serta antirayap.
Memang, dibandingkan dengan jenis rangka lainnya, kelebihan menggunakan rangka gipsum adalah hasilnya begitu rata seperti tanpa sambungan. Kondisi ini jauh berbeda jika menggunakan rangka plafon berbahan meterial triplek atau GRC, sebab sambungannya akan terlihat jelas ketika usia pemasangan sudah 6 bulan lebih. Pada awal pemasangan triplek akan terlihat rata, tetapi sebetulnya bahan triplek dan GRC sulit untuk disambung secara sempurna seperti halnya pada gipsum.
Rangka gipsum juga mudah diperbaiki atau direnovasi ketika terjadi kerusakan pada bagian-bagian tertentu. Pada gipsum, hanya bagian yang rusak saja perlu diperbaiki, bukan keseluruhannya.
Gipsum terbuat dari bubuk lembut berwarna putih yang dikenal casting yang rentan terhadap air. Namun,
justru keterbatasan gipsum terhadap air itulah kelebihan dari gipsum. Karena, Anda bisa langsung tahu bahwa ada kebocoran atau tidak pada atap bangunan rumah tanpa menunggu waktu lama.
Material apapun jika terkena kebocoran air maka akan mengakibatkan lembab dan kemudian menimbulkan jamur atau karat, misalnya pada besi. Permasalahannya, seberapa luas kerusakannya dan seberapa cepat teridentifikasi?
Pada gipsum, rembesan air akibat bocor mudah sekali teridentifikasi. Paling lama dalam waktu 1 X 24 jam akan langsung kelihatan bekas bocornya sehingga Anda bisa melakukan antisipasi sumber bocornya dan kemudian melakukan perbaikan pada gipsumnya dengan lebih cepat dibandingkan material lain.
Untuk itulah, pertama-tama, Anda harus mencari sumber bocornya terlebih dulu dan diatasi. Hal ini agar tidak terjadi bocor ulang dan semakin meluas tingkat kebocorannya.
Karena sudah terkena jamur, misalnya, mau tak mau, bagian gipsum berjamur itu harus diganti, tidak cukup hanya dicat. Pasalnya, jamur akan meluas jika area lembab dan berjamur itu tidak segera dihilangkan. Caranya, potong atau bongkar jalur jamur itu dengan mengikuti bentuk atau bekas jamurnya. Selanjutnya, ganti dengan gipsum sesuai ukuran yang dibongkar tersebut.
Sampai di situ, Anda bisa melakukan pengecatan ulang dan telah aman dari bahaya jamur yang juga bisa berpengaruh pada kesehatan dan keluarga.